#DiaryNutrip : Kecemplung dan Jatuh Hati Dengan Project Pribadi

Percaya diri adalah kebulatan hati yang menggandrungi batin saya ketika berhasil lolos program Nutrip 2016. Sejujurnya nih, awalnya saya sempat takut saat akan mengisi formulir pendaftaran online di website Nutrifood, karena tertulis bahwa setiap peserta akan mendapatkan project individu maupun kelompok. Hati saya pun berkecamuk “gue bisa gak ya?”. Ribuan keraguan meyelimuti hati saya, hingga akhirnya rasa takut itu sirna ketika dukungan dari keluarga dan sahabat mengalir untuk saya. Cieeee!

Meski baru akan memasuki semester 5 dan ilmu yang saya punya pun masih seumur jagung, akan tetapi saya tetap ingin mencobanya. Saya bersikukuh mau intern karena saya yakin dengan praktek langsung, maka akan lebih banyak pelajaran yang bisa didapat jika dibandingkan dengan cuma mendengar hal teoritis, seperti halnya di kampus hehe.

Yup, itung-itung buat ngisi waktu liburan semester genap yang sangaaaaat lama kurang lebih 3 bulan lamanya J Dibanding menghabiskan waktu liburan hanya dengan bangun siang, makan, main, dan bermalas-malasan, lebih baik saya memanfaatkan waktu untuk ikut kegiatan yang bermanfaat, seperti Nutrip ini! Yup! Waktu adalah uang bukan? 😀

Di Nutrip ini, saya dipertemukan dengan teman-teman dari berbagai universitas dan jurusan yang berbeda-beda. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya untuk bisa beradaptasi dan berkomunikasi dengan teman-teman Nutrip. Awalnya sih canggung banget, eh lama-kelamaan cair juga setelah melalui masa orientasi selama seminggu di kantor Nutrifood, dan akhirnya kami berbaur layaknya sahabat. Senangnya hahaha!

Keseruan gak hanya sampai disitu, saya dan teman-teman akhirnya sampai juga ke bagian penting dari NUTRIP ini, yaitu pembagian project oleh mentor masing-masing. Dari 8 orang peserta Nutrip, 4 orang ditempatkan di Rawabali, dan 4 lagi ditempatkan di plant Cibitung. Divisi yang ditujukkan juga berbeda-beda, ada yang di brand marketing, IT, promotion, warehouse, produksi, dan saya sendiri ditempatkan di quality control (QC).

Saya deg-degan banget waktu bertemu mentor saya untuk pertama kalinya. Jeng jeengg! Mentor saya adalah Mas Galih. Nah! Dia menantang saya dengan memberikan saya 9 pilihan project yang bebas untuk saya pilih. Saya juga diberi kebebasan untuk menentukan timeline saya sendiri dan berusaha mandiri mencari info terkait project yang akan saya pilih. Ibaratnya nih, saya diberikan kepercayaan penuh untuk menentukan pilihan saya sendiri oleh Mas Galih.

Untung aja, Mas Galih senantiasa membantu saya saat mengalami kesulitan. Alhasil, setelah melakukan studi literatur dan ‘bertapa’ beberapa lama *cieelah*, akhirnya saya membulatkan tekad untuk memilih dua project. Saya pun bertanya kepada Mas Galih, kira-kira mana yang lebih cocok untuk saya kerjakan. Ternyata jawaban Mas Galih di luar ekspektasi saya! Saya akhirnya mengerjakan kedua project tersebut, karena Mas Galih meyakinkan bahwa kedua project tersebut bisa saya kerjakan sekaligus karena tidak memakan waktu terlalu lama. Challenge accepted :p

Berkat bimbingan dari Mas Suhadi juga nih, saya akhirnya bisa  menyelesaikan kedua project saya di Pabrik Cibitung. Project saya yang pertama , berkaitan dengan sampling dan validasi, sedangkan yang kedua berkaitan dengan problem mapping. Dua project yang berbeda ini saya kerjakan dengan sepenuh hari dengan segala tantangannya. Berkat ini, saya mendapat pengalaman sampling dengan sebuah tongkat sampling yang panjangnya sampai kurang lebih 1.5 meter lho! Wow! Saya bahkan gak pernah tau bahwa ada alat sampling seperti itu! Saya juga berkesempatan untuk berinteraksi dengan berbagai elemen plant, mulai dari engineering, RnD, produksi, dan tim QC sendiri untuk problem mapping project kedua saya.

Saya benar-benar belajar untuk membagi waktu, mengambil keputusan, memahami keterkaitan antar elemen dalam pabrik, dan bekerja sama dengan orang lain dalam pengerjaan project ini. Benar-benar pengalaman yang bermanfaat dan tidak akan saya lupakan! Yay!

Hal ini membuat saya bersyukur banget bisa ikutan Nutrip ini, karena benar-benar terasa banget pengalaman bekerja nya. Tidak seperti cerita senior atau teman lainnya tentang pengalaman magang, yang katanya tidak ada kerjaan atau bahkan hanya sekedar fotocopy atau membuat kopi saja. Di Nutrip ini kami bahkan diberikan project yang bahkan seharusnya dikerjakan oleh karyawan Nutrifood sendiri.

Sampai artikel ini ditulis, project saya sudah mencapai kurang lebih 50% dan saya masih memiliki waktu 16 hari lagi. Huah! Doakan project saya selesai pada waktunya ya! Pokoknya magang di NUTRIP sabi banget deh! Yey!

 

Devina

Teknik Kimia

Institut Teknologi Bandung