#DiaryNUTRIP: Bukan Hanya Otot, Otak Juga Perlu Dilatih!

Saya pernah mendengar sebuah quotes yang mengatakan,

“Hidup Adalah Proses Dimana Kita Terus Belajar Tanpa Ada Batas Umur Tanpa Ada Kata Tua.”- Anonim

Rasanya quotes itu pas banget buat saya ketika mendapat kesempatan internship di Nutrifood. Yup, tempat yang dipenuhi orang-orang berjiwa muda ini (ciee :P) sangat memfasilitasi saya untuk bisa mengasah otak sekaligus belajar hal-hal baru dan menarik, salah satunya dengan Learning Forum atau yang akrab dengan sebutan “LeFo” setiap  dua minggu sekali.

Learning Forum

Suasana Learning Forum

Eits, LeFo yang diadakan selama Nutrip ini, sama sekali gak membosankan loh. Kenapa? Karena ada dua orang pembicara di setiap LeFo yang menyampaikan berbagai topik seperti proyek pribadi yang sedang kami kerjakan, dan hal-hal keren dan inspiratif lainnya, yang bikin saya dan teman-teman Nutrip bisa mendapat banyak pembelajaran. Yup! Salah satu yang bikin menarik juga nih, LeFo ini gak melulu membahas tentang pekerjaan lho 🙂

Oia, ternyata bukan hanya kami yang melakukan hal ini. Para karyawan pun juga diasah otaknya dengan program semacam ini. Contohnya nih, karyawan di department IT (Information Technology) yang mengundang lebih dari satu pembicara di saat LeFo dan mendorong semua karyawan untuk terlibat aktif mengungkapkan gagasannya masing-masing. Seru kan!

Batik

Foto Bersama Setelah Lefo (Janjian Pakai Batik Hehe :D)

Gak cuma nasi goreng yang special :P, LeFo juga spesial banget karena kegiatan ini jadi momen kebersamaan sekaligus kesempatan berkumpulnya anggota  Pulos (sebutan untuk peserta Nutrip yang bekerja di kantor pusat) dan Cibits (sebutan untuk peserta Nutrip yang bekerja di Pabrik Cibitung) yang telah dipisahkan oleh jarak nan jauh (serta macet hihihi).  Usai LeFo, biasanya kami membahas proyek bersama yang diberikan oleh salah satu mentor kami, ci Novitalia aka Nochay. Sembari membahas proyek pribadi, saya dan teman-teman lainnya tidak akan membiarkan perut kami berdemo alias laper hahaha. Oleh karena itu, kesempatan makan siang bersama tidak akan kami lewatkan. Apalagi, para Cibits semangat banget makan di kantin Rawabali yang konon katanya makanan di kantin ini JUARAA !!!!

Sekian banyaknya pengalaman saya di Nutrip, saya sudah melewati 4 kali LeFo dengan keunikannya masing-masing. Yang paling unik dan berkesan buat saya adalah saat LeFo kedua, karena usai LeFo berlangsung, saya dan teman-teman Nutrip lainnya berkesempatan ngobrol-ngobrol bareng Pak Mardi Wu selaku CEO Nutrifood. Luar biasa kan!  Di Nutrifood, kegiatan diskusi santai dengan CEO ini disebut sarasehan. Sesuai namanya, kami duduk bersama Pak Mardi bukan di ruang rapat melainkan lesehan di Panggung Inovasi. Beliau banyak menceritakan perjalanan hidupnya mulai dari cita-citanya untuk sekolah di SMA Kolose Loyola di Semarang, hingga sekarang menjadi seorang CEO. Waw! Berbagai batu lika-liku kehidupan telah ditempuh Pak Mardi, namun hal itu tidak pernah mematahkan semangat juangnya untuk menyerah. Salah satu hal yang dapat saya petik dari cerita beliau :

 “Selagi masih muda, kita harus mampu menarik diri kita sejauh mungkin, jangan pernah takut pada hal yang belum pernah kita pelajari. Ubahlah sesuatu yang abstrak menjadi kesempatan”. – Mardi Wu

Awesome!

Bukan sekedar bercerita, Pak Mardi juga mempersilakan saya dan teman-teman Nutrip untuk bertanya mengenai apapun. Salah satu teman saya, (sebut saja sang akademisi, untung bukan mawar hahaha) bertanya bagaimana bisa kami lolos Nutrip di antara ribuan mahasiswa yang lain. Saya terkesima dengan jawaban Beliau yang menjawab bahwa memang kami berdelapan inilah yang terbaik dan sesuai dengan budaya yang ada di Nutrifood. Cieeeee, jadi pengen terbang deh! Kepercayaan diri untuk mendaftar adalah modal awal kami sampai akhirnya diterima di Nutrip ini.

Mardi Wu

Bersama Pak Mardi Wu setelah sarasehan

Perbincangan saya, teman-teman Nutrip, dan Pak Mardi tidak hanya berhenti saat sarasehan selesai. Bahkan saya dan teman-teman Nutrip pernah diajak berbincang-bincang mengenai kesan kami selama berada di Nutrifood di sela jam makan siang di kantin. Di mata saya, beliau adalah sosok yang rendah hati secara pribadi. Meski merupakan CEO perusahaan, namun Pak Mardi selalu ramah dan mau bergaul karib dengan karyawannya termasuk saya dan teman-teman Nutrip yang hanya sebutiran debu (eaaaaaa).

Sepertinya sudah dulu ya #DiaryNUTRIP saya kali ini. Semoga berguna bagi kalian yang membaca 🙂

 

Johanes Ary

Institut Teknologi Bandung

Nutrifood Internship Program (NUTRIP) 2016